Friday, 15 January 2021

Membangun Jamban Umum

 

Gambar Jamban umum

Jamban merupakan sarana sanitasi, tempat orang-orang dapat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sekresi, dimana tinja dan urin dikeluarkan dan dibuang. Jamban juga menjadi tempat orang-orang untuk melakukan aktivitas kebersihan, seperti mandi dan mencuci.

Nah, karena itu, maka jamban itu sebetulnya bukanlah bangunan yang sangat sederhana, karena ada limbah yang kemudian harus diproses sebelum effluent nya dibuang ke badan air permukaan di sungai atau saluran air. Sehingga jamban tidak hanya sekedar bangunan atas, tetapi ada bangunan bawah. Dan jika dibangun dengan benar, bangunan bawah ini cukup mahal.

Saya akan mencoba gambarkan sedikit saja saat kita akan membangun jamban. Tentu saja jamban umum, seperti toilet sekolah tersebut. Urutan prosesnya sama seperti membangun bangunan lainnya.

Pembangunan jamban dimulai dengan merencanakan jamban untuk kapasitas berapa orang. Di sini kita juga menghitung antrian. dalam antrian ini tentu saja yang pertama adalah menentukan jumlah populasi, kemudian kebiasaan penggunaan, dan waktu rata-rata. Dari perhitungan ini akan didapat berapa jumlah kamar atau fasilitas urinoir yang diperlukan. Termasuk berapa banyak kran untuk fasilitas cuci atau wudhu. Ini baru memperhitungkan bangunan atas.

Untuk bangunan bawahnya, dari jumlah populasi pengguna kita akan menghitung jumlah limbah cair (limbah kloset dan non kloset) yang dihasilkan, tentu saja juga dengan memperhitungkan saat jam puncak (peak hour). Dalam perhitungan ini akan dihitung dan dianalisa hydrolic retention time (HRT) atau waktu tinggal, BOD dan COD yang masuk, surface loading (beban permukaan), Efisensi yang diharapkan, BOD dan COD keluaran yang diharapkan, kecepatan aliran, dsb. kemudian akan didapatkan berapa volume bak settler, volume bak reaktor, dan volume media mikrobiologi filter yang diperlukan. Ini jika pengolahan cukup sampai pengolahan secara anaerobik. Jika ingin diteruskan sampai pengolahan aerobik atau kombinasi, maka perlu juga diperhitungkan kapasitas dan jumlah blower, listrik, dsb.

Tidak selesai sampai di situ, jika ingin lebih lengkap diperlukan beberapa komponen lain, seperti bak bio kontrol, bak disinfeksi, dsb.

Nah, ternyata biaya untuk pembuatan bangunan bawah ini bisa sama dengan biaya untuk pembangunan bangunan atas, bahkan bisa lebih mahal.

Bangunan bawah, atau sarana pengolah limbah ini harus dibuat kedap air dan tidak bocor sehingga dapat mencemari air tanah atau lingkungan sekitar, sehingga harus menggunakan beton dengan tulangan yang juga harus memperhitungkan tekanan lateral tanah dan hidrostatis. Seringkali juga harus dilengkapi dengan waterstop untuk mencegah kebocoran akibat perbedaan waktu pengecoran beton. Campuran beton juga harus ditambahkan zat additif waterprofing untuk mengisi rongga-rongga halus untuk mencegah kebocoran. Beberapa bahkan juga ditambahkan dengan plesteran dan acian di dinding bak beton (septik tank atau IPAL dan sekat-sekat kompartemen). Septik tank atau IPAL dibuat sedemikian rupa sehingga waktu tinggal dan aliran air menjadi lebih lama dan merata serta bersentuhan dengan media biofilter, fungsinya adalah semakin lama maka akan semakin banyak waktu limbah tersebut dapat diuraikan oleh mikroorganisme secara biologi.

Selain beton, saat ini juga banyak Septik tank atau IPAL pabrikan yang terbuat dari bahan fiber. Harganya cukup mahal dan bergantung kapasitasnya. Jika dibandingkan, biaya jika membangun dengan menggunakan IPAL atau septik tank beton dengan yang pabrikasi hampir sama saja.

IPAL atau septik tank ini juga harus dilengkapi dengan manhole-manhole, tutupnya bisa menggunakan beton, plat besi, atau besi cetak.

Untuk biaya bangunan atas per meter perseginya, toilet sebenarnya bisa lebih mahal jika dibandingkan dengan bangunan lainnya. Kita harus mengeluarkan biaya untuk keramik dinding, lantai, bak, kran, instalasi pipa air bersih dan air kotor, kloset, ventilasi, floordrain, pencahayaan, dan pelengkap lainnya. Plus upah pemasangan komponen-komponen tersebut.

Semuanya dihitung dan direncanakan disesuaikan antara kebutuhan dengan biaya yang tersedia.


No comments:

Post a Comment

Land Subsidence dan Banjir Jakarta

Land subsidence  atau penurunan tanah bisa dikaibatkan oleh beberpa penyebab: akibat penambangan air tanah yang berlebihan dan menghasilkan ...